Khutbah Jumat: Mencintai Karena Allah
Khutbah Jumat: Mencintai Karena Allah ini merupakan rekaman khutbah Jum’at yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. di Masjid Al-Barkah, Komplek Rodja, Kp. Tengah, Cileungsi, Bogor, pada Jum’at, 22 Jumadil Akhir 1442 H / 5 Februari 2021 M.
Khutbah Pertama – Mencintai Karena Allah
إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه
قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا
يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
Ummatal Islam,
Kelak pada hari kiamat, Allah akan mencari dan bertanya tentang orang-orang yang saling mencintai karena Allah. Allah Ta’ala akan berfirman di padang mahsyar:
أين المتحابُّون في جلالي؟
“Dimana orang-orang yang saling mencintai karena Aku?”
اليوم أُظلُّهم في ظلِّي، يوم لا ظلَّ إلا ظلِّي
“Pada hari ini aku akan berikan kepada mereka naungan dimana dihari ini tidak ada naungan kecuali naunganKu.”
Di padang mahsyar, saat matahari didekatkan 1 mil jaraknya, panas yang luar biasa, kita sangat membutuhkan perlindungan, naungan yang akan menaungi kita dari teriknya matahari. Ternyata ada orang-orang yang Allah berikan kepada mereka naungan. Di antara mereka adalah orang yang mencintai karena Allah, dia berkumpul karena Allah, diapun berpisah karena Allah.
Sungguh merekalah orang-orang yang sampai para Nabi pun, demikian para Siddiqin dan para Syuhada’ pun merasa iri kepada mereka. Karena mereka diberikan oleh Allah -dalam satu riwayat Imam Ahmad-
مَنَابِرُ مِنْ نُورٍ
“Mimbar-mimbar dari cahaya,” yang disediakan untuk mereka yang saling cinta karena Allah, yang mencintai seseorang karena Allah, karena agamanya, karena ketakwaannya, karena keshalihannya, karena amal shalihnya, ia cinta. Bukan karena kepentingan dunia, bukan karena harta, bukan karena kedudukan, bukan. Akan tetapi yang ia cintai adalah karena Allah, karena ketakwaan dia kepada Allah Jalla wa ‘Ala.
Subhanallah Ya Akhal Islam, dengan mencintai karena Allah itulah cinta kita akan terus berlangsung sampai hari kiamat. Sementara mereka yang saling mencintai karena dunia, di dunia mereka akan sangat mudah bermusuhan. Karena cintanya bukan karena Allah, cinta mereka hanya karena kepentingan duniawi. Apabila menguntungkan mereka, ia cinta, ia suka. Tapi kalau ia tidak menguntungkan dunianya, maka ia pun benci.
Apatah di hari kiamat jadinya? Mereka akan saling bermusuhan. Sebagaimana Allah berfirman:
الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ
“Orang-orang yang saling berkasih sayang karena dunia, kelak pada hari kiamat akan saling bermusuhan, kecuali orang-orang yang bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Az-Zukhruf[43]: 67)
Ummatal Islam,
Sesungguhnya mencintai seseorang karena Allah adalah merupakan perkara yang sulit di zaman ini. Karena kita lihat bahwa banyak pertemanan kita, kita menyukai seseorang ternyata dicampuri dengan hal-hal yang sifatnya duniawiyah. Kita mencintai seseorang karena satu ikatan di dalam kelembagaan, kita mencintai seseorang karena ada satu ikatan dalam kepartaian, kita mencintai seseorang karena ada satu ikatan dalam organisasi dan yayasan, semua ini bukan cinta karena Allah, semua ini adalah قيود الحزبية (ikatakan-ikatan hidzbiyyah) yang dibenci oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menyebabkan akhirnya kaum muslimin bercerai-berai. Sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ
“Jangan kalian seperti orang-orang musyrikin itu, yaitu yang mencerai-berai agama mereka dan mereka menjadi berkelompok-kelompok, setiap kelompok membanggakan apa yang ada pada kelompoknya.” (QS. Ar-Rum[30]: 32)
Allah menutup ayat itu dengan firmanNya “setiap kelompok membanggakan apa yang ada pada kelompoknya,” ketika yang lebih dibanggakan adalah kelompoknya, pasti akan terjadi perpecahan. Namun ketika kita saling mencintai karena Allah, karena iman, demikian Allah memerintahkan kita bahwa persaudaraan kita harus diatas iman, Allah berfirman:
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
“Sesungguhnya kaum mukmin itu bersaudara.” (QS. Al-Hujurat[49]: 10)
Kata Imam Al-Qurthubi, ini menunjukkan bahwa ukhuwah kaum muslimin harus didasarkan kepada keimanan kepada AllAh Jalla wa ‘Ala.
Ummatal Islam..
Sungguh cinta karena Allah dan benci karena Allah adalah merupakan sekuat-kuat tali iman. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
أَوْثَقُ عُرَى الْإِيمَانِ الْحُبُّ فِي اللَّهِ وَالْبُغْضُ فِي اللَّهِ
“Sekuat-kuat tali iman adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.”
Mereka orang-orang yang saling mencintai karena Allah tidak akan berkurang cintanya walaupun orang yang ia cintai tidak pernah berbuat baik kepada dirinya. Karena dasar cintanya memang karena Allah, karena ketakwaan dan agamanya, bukan karena dia memberinya sesuatu dari kehidupan dunia.
Ummatal Islam..
Ketika seseorang tidak cinta karena Allah, betapa mudahnya hubungan mereka retak. Karena bisnis, karena dunia, karena kedudukan dan yang lainnya. Ketika dunia itu mereka tidak dapatkan, akhirnya mereka pun saling bermusuhan satu sama lainnya. Demi untuk mendapatkan kehidupan dunia tersebut, sehingga akhirnya agama mereka tercukur habis. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Maukah aku beritahu kepada kalian yang lebih utama dari shalat, dari sedekah, dari zakat, dari puasa?”
Kata para sahabat: “Mau Wahai Rasulullah.”
Apa kata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?
صَلاَحُ ذَاتِ الْبَيْنِ
“Baiknya hubungan sesama muslim.”
فَإِِنَّ فَسَادَ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْـحَالِقَةُ
“Karena rusaknya hubungan sesama muslim itu bisa mencukur agama.”
Mencukur agama seorang hamba, saudaraku. Mengapa bisa rusak hubungan seorang muslim? Yaitu pastilah cintanya karena dunia, bukan karena Allah Jalla wa ‘Ala. Ketika seseorang mencintainya karena dunia, karena kepentingan, dia tidak akan bisa kekal cintanya, ia akan segera saling membenci, bencinya bukan karena Allah, tapi karena dunianya. Akhirnya agamanya pun tercukur habis.
Bahkan dalam hadis riwayat Abu Dawud, bahwasanya di setiap hari Senin dan Kamis pintu-pintu langit dibuka, kemudian amalan-amalan hamba akan diangkat kepada Allah dan Allah pun mengampuni dosa-dosa orang yang tidak mempersekutukan Allah. Kemudian Rasulullah bersabda “Kecuali dua orang yang saling bertengkar.” Lalu Rasulullah bersabda, Allah Ta’ala berfirman:
أَنْظِرُوا هَذَيْنِ حَتَّى يَصْطَلِحَا
“Tangguhkan dua orang ini sampai keduanya berdamai.”
Ketika seseorang cintanya bukan karena Allah, tapi karena dunia yang menyebabkan akhirnya mereka pun bertengkar karena dunia, karena ingin memperoleh kehidupan dunia, karena harta atau kedudukan, sudahlah mereka agamanya tercukur, sudahlah mereka belum mendapatkan ampunan dari Allah Jalla wa ‘Ala. Sungguh mengerikan orang yang cintanya bukan karena Allah tersebut.
أقول قولي هذا واستغفر الله لي ولكم
Khutbah Kedua – Mencintai Karena Allah
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، نبينا محمد و آله وصحبه ومن والاه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أنَّ محمّداً عبده ورسولهُ
Ummatal Islam,
Agar kita mencintai seseorang karena Allah, maka jadikanlah standar hidup kita adalah kehidupan akhirat. Kita mencintai seseorang karena ketakwaan dia kepada Allah, karena amal shalih dia. Semakin ia bertakwa semakin kita cinta kepadanya. Dan semakin kurang ia bertakwa, semakin ia banyak berbuat maksiat, semakin kurang cinta kita kepada dia.
Maka yang seperti inilah cinta yang benar, cinta yang kekal, cinta yang lurus, cinta yang diridhai oleh Allah Jalla wa ‘Ala. Sehingga kita ketika mencintai seseorang diberikan pahala yang besar di mata Allah.
Adapun kemudian kita berpaling dari hal ini, cinta kita hanya kepentingan dunia, sama sekali tidak ada manfaatnya. Bahkan seringkali malah menimbulkan kerusuhan, permusuhan, demikian pula penyakit-penyakit hati yang ada di hati mereka, saling dengki karena dunia, saling iri karena dunia, hanya karena dunia akhirnya dia pun merelakan agamanya tercukur habis. Nas’alullah as salamah wal ‘afiah.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اللهم الف بين قلوبنا يا رب العالمين
اللهم أعز الإسلام والمسلمين
اللهم انصر المسلمين في كل مكان يا رب العالمين
اللهم انصرنا على القوم الظالمين
اللهم انصرنا على القوم الكافرين
اللهم أصلح ولاة أمورنا يا رب العالمين
اللهم تب علينا انك انت التواب الرحيم
اللهم اشف مرضى المسلمين
اللهم ارفع عنا هذا الوباء يارب العالمين
اللهم إنا نسألك الجنة ونعوذ بك من النار
عباد الله:
إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر.
Download mp3 Khutbah Jumat
Lihat juga: Khutbah Jumat Singkat Tentang Dunia Bukanlah Tempat Pembalasan
Jangan lupa untuk ikut membagikan link download “Mencintai Karena Allah” ini kepada saudara Muslimin kita baik itu melalui Facebook, Twitter, atau yang lainnya. Semoga menjadi pembukan pintu kebaikan bagi kita semua.
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/49758-khutbah-jumat-mencintai-karena-allah/